Biasanya orang akan membalas kejahatan dengan kejahatan.  Kebaikan dengan kebaikan.  Ada hubungan timbal balik untung rugi.  Kalo aq nglakuin ini dapet apa, kalo itu dapet apa, semua ada pertimbangan untung rugi, baik buruk dalam membalas sesuatu.

Orang yang membenci kita, ato pernah berkata kasar, hingga mengatakan sakitnya tuh disini.  Biasanya perlakuan kita ke dia pun jadi beda dengan perlakuan orang yang baik ma kita.  itulah manusia yang cenderung dengan yang disukainya.

Bagaimana kalau kang sartono katakan, kalo jahat dibalas jahat, berarti kedua-duanya orang jahat.  Bagaimana menurut kalian?  Apa kalian mau disebut seperti itu?  sebagai manusia normal, pasti kita tidak mau.

Sebagai umat muslim, kita tau bahwa sebaik-baik teladan adalah Rasulullah SAW.  Nah, bagaiamana Rasulullah SAW menanggapi hal-hal buruk yang terjadi disekitar beliau?

Kita mungkin pernah denger, kisah Rasulullah SAW yang hampir setiap hari di lempar kotoran dan batu oleh seseorang tiap kali melewati jalan tertentu.  Lantas pada suatu hari kok pas Rasulullah SAW lewat jalan tersebut tidak ada yang melempari beliau.  Ternyata dia sakit, lantas apa yang dilakukan Rasulullah SAW? apakah berdoa jelek, ato balas melemparinya?  Ternyata Rasulullah SAW menjenguknya.  apa yang dilakukan Rasulullah adalah membalas air tuba dengan air susu.  Betapa agung akhlak beliau.

Hal yang dilakukan Rasulullah SAW itu berlaku sama untuk semua orang.  itulah bentuk konsistensi moral atau akhlak beliau.  Dapatkah kita mencontohnya dengan menebarkan kasih sayang dan cinta antar sesama?

sumber gambar : http://virouz007.files.wordpress.com/2014/03/fokus-dan-konsisten.jpg