Kisah tentang UNIREG dan
Tcx
Cerita tentang MySQL
bermula pada tahun 1979, ketika Michael Widenius (a.k.a. Monty), seorang programmer
asal Swedia, mengembangkan sebuah
sistem database sederhana yang dinamakan UNIREG. UNIREG ini menggunakan
koneksi low-level ISAM database engine
dengan indexing (baca : sistem
database sederhana yang mendukung index).
Monty bekerja pada
perusahaan bernama TcX di Swedia. TcX pada tahun 1994 mulai mengembangkan
aplikasi berbasis web, dan berencana menggunakan UNIREG sebagai sistem
databasenya. Namun malang bagi Monty, UNIREG dianggap tidak cocok untuk database yang dinamis seperti
web.
TcX mencoba mencari
alternatif sistem database lainnya, salah satunya adalah mSQL (miniSQL), sebuah RDBMS yang tidak terlalu mahal dan hampir open source, maksudnya
jika anda membeli aplikasi ini, anda juga akan mendapatkan source code nya
juga. Namun mSQL versi 1 ini juga memiliki kekurangan, yaitu tidak
mendukung indexing, sehingga performanya tidak terlalu bagus.
Dengan hasutan petinggi-petinggi TcX, Monty mencoba
menghubungi David Hughes (programmer yang mengembangkan mSQL) untuk menanyakan apakah
ia tertarik mengembangkan sebuah konektor di mSQL yang dapat dihubungkan dengan
UNIREG ISAM sehingga mendukung indexing. Pada saat itu Hughes menolak, dengan alasan sedang
mengembangkan teknologi indexing yang independen untuk mSQL versi 2.
Dikarenakan
penolakan David Hughes, TcX (dan juga Monty) akhirnya memutuskan untuk merancang dan mengembangkan sendiri
konsep sistem database baru. Sistem ini merupakan gabungan dari UNIREG dan mSQL (yang source codenya
dapat bebas digunakan). Sehingga pada May 1995, sebuah RDBMS baru, yang
dinamakan MySQL dirilis.
David Axmark dari Detron HB, rekanan TcX mengusulkan agar MySQL di ‘jual’ dengan model bisnis
baru. Ia mengusulkan agar MySQL dikembangkan dan dirilis dengan gratis.
Pendapatan perusahaan selanjutnya di dapat dari menjual jasa “support” untuk perusahaan yang
ingin mengimplementasikan MySQL. Konsep bisnis yang juga diterapkan
perusahaan-perusahaan Open Source lainnya.
Asal Nama MySQL
Asal penamaan MySQL
sendiri agak unik. Monty berkata :
“It is not perfectly clear
where the name MySQL derives from. TcX’s base directory and a large amount of
their libraries and tools have had the prefix ‘My’ for well over ten years.
However, my daughter (some years younger) is also named My. So which of the two
gave its name to MySQL is still a mystery.”
Berbagai sumber
menyatakan, bahkan juga di situs MySQL sendiri bahwa “My” dari MySQL berasal dari
nama anak perempuan Monty. Namun seperti kutipan diatas, Monty pun mengakui
bahwa selama ia di TcX, library dan aplikasi yang dikembangkan perusahaan itu
juga banyak dimulai dengan awalan “My”.
Logo lumba-lumba dalam
lambang MySQL di namai Sakila, yang berasal dari sebuah kontest “Name the Doplhin” yang diadakan MySQL AB. Nama Sakila ini diajukan
oleh Ambrose Twebaze, seorang programmer open source dari Swaziland, Afrika. ‘Sakila‘ memiliki akar dari
bahasa Siswati, bahasa yang digunakan di Swaziland.
MySQL dan MySQL AB
Kembali ke kisah MySQL,
Pada tahun 1995 itu juga, TcX berubah nama menjadi MySQL AB, dengan Michael Widenius, David Axmark dan Allan Larsson sebagai pendirinya. Titel “AB” dibelakang MySQL,
adalah singkatan dari “Aktiebolag”, istilah PT (Perseroan Terbatas) bagi perusahaan Swedia.
MySQL AB menjadi perusahaan di belakang MySQL, menyediakan jasa dan
bertanggung jawab dalam mengembangkan, memasarkan, dan menyediakan dukungan
untuk MySQL. MySQL sendiri dirilis dengan “dual
licensing“, atau dua lisensi yakni versi gratis dan
versi berbayar.
Lisensi pertama di rilis
dibawah GNU GPL (General Public License – atau dikenal juga
dengan Gak Pakai Lisensi). Lisensi GPL ini membebaskan anda menggunakan MySQL tanpa
membayar royalti kepada MySQL AB, dengan beberapa syarat tertentu. Misalnya,
jika anda menggunakan MySQL dalam aplikasi yang anda buat, aplikasi tersebut
juga harus bersifat gratis dan berada di bawah lisensi GPL.
Lisensi kedua di
peruntukkan bagi perusahaan-perusahaan komersil, maupun pengembang software
yang berniat menjual aplikasinya, dan menggunakan MySQL sebagai databasenya.
Untuk keperluan ini, anda diharuskan membeli lisensi komersial dari MySQL AB.
Lebih lanjut tentang permasalahan seputar lisensi MySQL, dapat
mengunjungi situs MySQL.
MySQL AB juga memegang
hak copyright dari
source code MySQL dan pemilik hak merk dagang “MySQL”. Dengan kata lain,
walaupun kita memiliki source code MySQL, namun sistem database maupun aplikasi
yang kita buat tidak boleh menggunakan merk “MySQL” tanpa membayar royalti
kepada pihak MySQL AB. Hal ini pula yang menjelaskan mengapa salah satu
aplikasi administrasi MySQL berbasis web PhpMyAdmin, tidak menggunakan kata
“MySQL” pada nama programnya.
Sang Penguasa pasar
database mulai mendekat: Oracle dan Sun Microsystem
Pada tahun-tahun
berikutnya, MySQL AB semakin berkembang. Di tahun 2002, MySQL AB telah
memiliki kantor pusat baru di Cupertino, California, Amerika
Serikat, selain di negara asalnya, Swedia. Perkiraan pengguna
aktif setidaknya sudah mencapai 3 juta pengguna.
Tahun 2005 MySQL AB
merilis MySQL 5. MySQL versi 5 ini menargetkan pengguna-pengguna perusahaan,
dengan menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan baru, seperti stored procedures, triggers, views, cursors, distributed
transactions, dan federated storage engines.
Dengan model bisnis dan aplikasi yang sudah lengkap, MySQL mulai menjadi
ancaman bagi raksasa industri database lainnya, terutama Microsoft SQL Server dan Oracle.
Mårten Mickos, CEO MySQL, mengkonfirmasi bahwa di tahun 2006, Oracle pernah berniat
membeli MySQL, namun Larry Ellison, CEO Oracle saat itu, berkomentar :
“We’ve spoken to them, in fact
we’ve spoken to almost everyone. Are we interested? It’s a tiny company. I
think the revenues from MySQL are between $30 million and $40 million. Oracle’s
revenue next year is $15 billion.”
Sebuah pernyataan yang
ditutup-tutupi, karena pada tahun itu juga Oracle telah membeli Sleepycat, sebuah perusahaan yang
mengembangkan Berkeley DB transactional
storage engine bagi MySQL, bahkan
sebelumnya Oracle juga telah membeli Innobase, perusahaan di balik InnoDB
storage engine MySQL.
Akuisisi MySQL AB oleh
Sun Microsystem
Tahun 2008 merupakan
akhir bagi MySQL AB sebagai perusahaan yang berdiri sendiri, ketika Sun Microsystems membeli MySQL AB
seharga US $1 Milliar. Selayaknya proses akuisisi, seluruh manajemen MySQL AB,
menjadi bagian dari ribuan karyawan SUN lainnya, termasuk Michael Widenius (Monty) dan David Axmark (2 orang pendiri
MySQL AB). Akan tetapi tak berapa lama kemudian, keduanya mulai merasa tidak
nyaman dan sering mengkritisi kebijakan SUN, sehingga mereka memutuskan keluar dari perusahaan itu.
Mårten Mickos, CEO MySQL AB yang selama ini memimpin MySQL juga meninggalkan
SUN tahun 2009. Sehingga MySQL praktis telah kehilangan pemimpin bisnis dan
pendiri yang telah membuat MySQL sesukses sekarang. Dan akhirnya April 2009,
raksasa di industri database: Oracle, mulai mendekati Sun
Microsystems untuk
mengakuisisinya.
Gerakan “Save MySQL“
Kabar akuisisi ini
seolah-olah menjadi kiamat untuk MySQL. Sebuah gerakan “Save MySQL” didirikan
untuk menolak akuisisi ini. Gerakan ini di prakarsai oleh Monty Widenius sendiri (pendiri
MySQL), dan didukung oleh sekitar 50.000 lebih pengembang serta programmer dari
seluruh dunia. Gerakan ini mendesak Komisi Ekonomi Eropa untuk menolak proses
akuisisi SUN Microsystem oleh Oracle. Berbagai pemimpin organisasi Free Software juga ikut dalam
gerakan ini.
Akuisisi Sun Microsystem
(dan juga MySQL) oleh Oracle Corporation
Gerakan ini setidaknya
berhasil membujuk komisi anti monopoli eropa, untuk menyetujui proses akuisisi
dengan syarat Oracle meneruskan proyek MySQL setidaknya sampai 2015. Namun
banyak pengamat mengatakan bahwa berbagai tekanan juga di lakukan oleh pihak Oracle
agar akuisisi ini berlangsung mulus, sehingga Oracle Corporation secara resmi mengakuisisi Sun Microsystem (dan juga MySQL !) seharga US $ 7,4 Milyar pada 27 Januari 2010.
Masa Depan MySQL
Akhir kisah sesuai dengan
janji Oracle, hingga saat ini (Desember 2017) MySQL tetap bisa digunakan dengan
gratis. Tetapi, apakah kedepannya MySQL tetap seperti ini? atau dijadikan
salah satu produk berbayar oleh Oracle? kita hanya bisa berharap.
Di lain pihak , Monty
Widenius, diam-diam telah memulai sebuah proyek baru, MariaDB, yang memiliki kode
dasar yang sama dengan MySQL 5.1. Apakah MariaDB merupakan “the
next generation” dari RDBMS gratis
penerus MySQL? atau MariaDB nantinya akan tenggelam diantara RDBMS lainnya yang
juga banyak bermunculan? mari ikuti terus perkembangannya.
Kisah ini setidaknya juga
menjadi gambaran, bagaimana perusahaan raksasa, seperti Oracle, menggunakan
kekuatan kapitalisnya untuk “mencaplok” saingan-saingan untuk tumbuh lebih besar lagi. MySQL sekarang
secara resmi menggunakan logo oracle dalam produk-produknya.
Update (Desember 2017):
MariaDB, the next MySQL
Perkembangan MariaDB saat ini semakin
kuat. Berbagai aplikasi (terutama yang berbasis open source) sudah mulai
beralih dari MySQL ke MariaDB, termasuk aplikasi web programming seperti XAMPP. Jika anda menggunakan
XAMPP, yang terinstall adalah MariaDB, bukan lagi MySQL. Wikipedia juga menyatakan
akan beralih dari MySQL ke MariaDB. Secara perlahan aplikasi lain akan
menyusul.
Menurut saya, kedepannya
MariaDB akan makin banyak dipakai. Terlebih lagi, tim yang dulunya
mengembangkan MySQL (termasuk pendiri MySQL), ada dibalik MariaDB. Berdasarkan
klaim dari Monty, MariaDB merupakan versi MySQL yang lebih cepat, lebih
efisien, dan memiliki berbagai fitur tambahan yang tidak ada di MySQL.
Untungnya, dalam
penggunaan sehari-hari MySQL dan MariaDB ini tidak banyak berbeda. Seluruh
materi yang akan anda pelajari dalam tutorial ini bisa diterapkan ke MySQL
maupun MariaDB.
Untuk web programming
seperti PHP, seluruh fungsi MySQL yang ada juga sudah otomatis didukung di
dalam MariaDB. Fungsi seperti mysqli_connect() bisa langsung terhubung ke MySQL
maupun MariaDB, tanpa perubahan code apapun. Selain itu, hampir seluruh fitur
yang ada di MySQL, juga tersedia di MariaDB.
Untuk tutorial MySQL
selanjutnya kita akan membahas sedikit teori tentang database, sehingga dapat
menjadi dasar bagi kita sebelum menginstall aplikasi MySQL.
Sumber :
Post a Comment
Post a Comment
Jangan lupa komentar