Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini." (Al Kahfi 23:24)
Ayat di atas turun sewaktu ada beberapa
orang Quraisy yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang ruh, kisah
ashhabul kahi dan kisah Dzularanain.
Berawal dari pertanyaan itu beliau menjawab, “Datanglah besok pagi
kepadaku agar aku ceritakan (untuk menjawab pertanyaan itu)”. Dan beliau sama sekali tidak mengucapkan
kalimat insyaAllah (jika Allah menghendaki).
Ternyata, sampai esok harinya wahyu (yang diharapkan untuk menjawab
pertanyaan itu) ‘terlambat’ dan Nabi SAW tidak mampu menjawab pertanyaan
tersebut, maka turun pula surat al kahfi 23:24.
Dalam hal ini Allah mengingatkan nabi SAW yang telah lupa untuk
mengucapkan kalimat insyaAllah ketika berjanji dan beliau pun menyadari
kekhilafannya.
Kalimat insyaAllah merupakan kalimat yang
(mungkin) sering dihindari umat islam.
Kebanyakan karena takut dosa.
Atau malah ada yang meremehkan kalimat insyaAllah yang disamakan dengan
‘tidak bisa’. Jadi seumpama ada yang
bilang,”insyaAllah aku berangkat”, bisa ditebak kalau dia berencana tidak
berangkat besok. Hhmm….. yang begitu gak
patut dicontoh ya.. Padahal, insyaAllah
terdiri dari 99% usaha dan yang 1% adalah bentuk tawakal kepada Allah. Jadi usaha dulu sekeras mungkin, lalu
selanjutnya serahkan semua kepada Allah SWT.
Ruh insyaAllah harusnya masuk kedalam
tindakan umat muslim. Kenapa? Karena hanya dengan berkata insyaAllah, di
dalam dirinya tiba-tiba ada kekuatan yang ‘lain’ yang mampu membangkitkan
semangat untuk berusaha, terus dan terus… selanjutnya adalah tawakal,
menyerahkan semuanya kepada Allah SWT, berpasrah, nah itulah yang membuat tidak
kecewa, yaitu tawakal.
“InsyaAllah, aku besok akan bangun pukul 4
pagi”, bayangkan, hanya dengan berkata seperti itu saja, hati kita bergetar,
entah apa yang terjadi, tapi ada ‘ruh’ , semangat yang tiba-tiba datang, dan
hal tersebut tertanam dalam diri (hati) bahkan pikiran kita. Dengan hal kecil itu bisa mengubah keadaan
kita, bagaimana jika kita tiap pagi bisa bangun jam 4 pagi? Dahsyat, begitulah
seharusnya umat islam. Allahu
Akbar.
Jadi, jangan remehkan lagi kalimat ini. Saatnya kita untuk bangun untuk beraksi
dengan insyaAllah. Buktikan bahwa kita
bersama Allah SWT. Semangat cuy..
Post a Comment
Post a Comment
Jangan lupa komentar