@salimafillah
.
Kolonel Van Langen geleng-geleng kepala mendengar tawaran kesekian pemimpin NICA, Van Mook pada Hamengkubuwono IX. Raja Yogya itu akan dipulihkan kekuasaannya seperti moyangnya, Sultan Agung, meliputi seluruh Jawa dan Madura, dengan syarat dia tidak mendukung Republik.
.
Tapi Sultan menanggapi semua tawaran Belanda hanya dengan senyum sinis.
.
Van Langen belum pernah mendengar ada orang Jawa bicara Bahasa Belanda lebih fasih daripada orang Belanda sendiri seperti Sultan. Dan dia merutuk dalam hati, bahwa yang didengarnya adalah sebuah tantangan yang tak bisa dia ladeni. Ketika itu, dia mengerahkan pasukannya untuk menggeledah Keraton karena yakin di sanalah para 'ekstremis Republik' bersembunyi. Sultan sendirian, berbusana Jawa, menghadang pasukan bersenjata lengkap beserta kendaraan berat itu dan berkata, "Langkahi dulu mayat saya."
.
Apa yang membuat Raja ini bergegas bergabung dengan RI begitu ia diproklamasikan? Apa yang membuatnya mau menampung kabinet RI, menanggung biaya pemerintahan selama 4 tahun lebih, membagi belanja untuk keluarga Presiden, Menteri dan Pegawai?
.
Apa yang seusai KMB membuatnya menyerahkan 6,5 Juta Gulden sisa simpanannya untuk Soekarno-Hatta dan berkata, "Yogya sudah tak punya apa-apa lagi. Silakan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta"? Jadi jumlah itu sisa terakhir, sementara yang diberikannya untuk Republik selama 4 tahun berapa? "Mana ingat", ujarnya sambil tersenyum ketika diwawancarai dalam 'Takhta Untuk Rakyat'. "Ngambilnya saja nyakup pakai tangan!"
.
Van Langen lebih takkan mengerti, bagaimana di tahun 1940, 5 bulan Gubernur Lucien Adams berdebat dengan calon Sultan itu tiap hari. Deadlock. Lalu tiba-tiba dia tandatangani akta perjanjian tanpa membaca lagi hanya karena merasa mendengar firasat, "Thole, tekena wae. Landa bakal lunga saka bumi kene... Nak, tandatangan saja. Belanda akan pergi dari negeri ini."
.
Salam merdeka dari Kota Republik, kotanya Sultan HB IX. Ada jutaan lain yang berkorban seperti beliau, harta maupun jiwa; bahkan yang tak tercatat namanya. Itulah mengapa kita mensyukuri dan mencintai Indonesia.
__

sumber :
https://www.instagram.com/p/CD_WHEaB2_w/?igshid=fhm8p38upd5z