masyarakat indonesia tengah menghadapi gelombang perubahan yang bisa mematikan dirinya sendiri. Budaya serba ingin meraih segala kesenangan duniawi, bersifat sesaat tengah melanda luas disekujur tubuh bangsa ini. Sebutlah budaya hiburan, uang, kekayaan dan apapun yang bisa memberikan rasa puas inderawi secara berlebihan, mulai dari kalangan atas, menengah atau bawah.


Coba kita tengok ke acara-acara televisi yang sarat akan hiburan, lawakan, gosip, musik dan berbagai tontonan lain yang memuaskan hasrat-hasrat yang memanjakan napsu. Panggung-panggung hiburan dengan berbagai ragam penyelenggaraan dan sponsor merambah dari kota-kota besar hingga kedesa-desa. Tidak jarang jarang acara tersebut menimbulkan kericuhan dan bentrokan, tapi hal tersebut tidak menyurutkan acara-acara tersebut.

Masyarakat negeri ini lebih banyak menjadi konsumen daripada produsen. Untuk memdapatkan sesuatu biasanya ditempuh dengan jalan pintas yang tidak halal. Dan apa yang dimiliki banyak dihamburkan untuk hal-hal tidak manfaat, bersenang-senang, kemewahan dan kenikmatan yang sifatnya sesaat. Inilah hedonisme, yang juga dipertontonkan oleh pejabat, wakil rakyat, artis. Yang untuk memenuhi napsunya dengan korupsi, bergaya hidup mewah.

Jika kita memperturutkan hawa napsu, maka tidak akan ada habisnya. Maka jika budaya seperti itu terus dilanjutkan, pelan tapi pasti akan menghancurkan budaya itu sendiri. Nilai gotong royong, kerja keras, tolong menolong, sopan santun lama kelamaan akan pudar dan hilang yang ada hanya egois, mementingkan dirinya sendiri untuk hawa napsunya.

Sudah seharusnya kita memikirkan masa depan kita, mungkin saat ini kita masih bisa menikmati itu semua, karena masih ada orang tua, pekerjaan atau yang lain. Bagaimana jika semua itu hilang dan kita belum mempersiapkan apa-apa untuk itu? Sudahkah menabung untuk masa depan? Sudahkah kita belajar dengan benar untuk masa depan? Lebih jauh dari itu, sudah siapkah bekal akherat kita? Karena kematian bisa datang kapan saja tanpa kita duga. Bisa saja kematian menjemput kita saat kita sedang melakukan maksiat. Atau saat kita beribadah, dan itulah yang kita harapkan.

Persiapkan dirimu untuk masa depanmu. wallahu`alam.

Sumber : suara muhammadiyah