Sabda
Nabi, dua hal yang membahayakan manusia. Pertama kala sehat, kedua
waktu senggang. Ketika sehat orang sering lupa, lalai dan kadang
tidak bersyukur. Lalu, makan dan melakukan apa saja yang berlebihan
sehingga jatuh sakit. Tatkala banyak waktu luang juga tidak
dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat. Sebaliknya melakukan
yang sia-sia dan merugikan diri sendiri. Main game, menonton acara
tv yang tidak manfaat dan lainnya.
Diujung
tahun dan memasuki awal tahun baru bulan masehi, tidak sedikit orang
di negeri ini melakukan hal-hal yang sebenarnya sia-sia. Boleh jadi
meniru kebiasaan di berbagai penjuru dunia. Menyulut kembang api,
mercon dan segala kemeriahan yang berlebihan, sekali lagi, berlebihan. Televisi, hotel dan
berbagai tempat lainnya secara khusus menyelenggarakan sambut tahun
dengan dengan segala hiburan yang serba meriah dan tampak jor-joran.
Semua
orang larut dalam gempita tahun baru yang nyaris melampiaskan segala
hasrat. Ketika hitung mundur sampai pada angka satu, semua meledak
dan tumpah ruah seakan kerasukan. Kegembiraan sesaat meluap
dimana-mana hingga ke kampung-kampung. Anak-anak indonesia yang
katanya modern itu sering kehilangan kendali hingga menghabiskan
waktu dari jam 00:00 sampai keesokan harinya.
Apa
yang dipikirkan orang-orang yang mengaku berbudaya dan mendunia itu?
Ya, budaya lahiriah, yang hanya mengumbar kegembiraan inderawi.
Sadarkah mereka bahwa ketika tahun baru datang, sesungguhnya umur
siapa pun menjadi berkurang. Tambah waktu artinya berkurang usia.
Setiap
orang layak untuk mengambil pelajaran dari perjalanan satu tahun yang
telah dilaluinya dan menjalani tahun berikutnya. Tak terasa waktu
berlalu begitu saja. Hari, minggu, bulan silih berganti dengan mudah
dan sering kali tanpa muhasabah. Sudah bermanfaatkah hidup kita? Sudah manfaatkah usia kita?
Kita
tentunya sudah tau bahwa Allah SWT berfirman dalam surat Al Ashr,
yang artinya,”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal sholeh dan nasihat menasehati supaya menetapi
kesabara.” (Q.S. Al Ashr: 1-3). Betapa berharganya waktu,
sehingga seberapa besar ingin kembali ke masa lalu, kita gak akan
bisa kembali.
Nabi
SAW juga mengingatkan kita dalam sabdanya. Ingatlah lima perkara
sebelum lima perkara, yang antara lain : hidup sebelum mati, sehat
sebelum sakit, waktu senggang sebelum sibuk, saat muda sebelum tua
dan ketika kaya sebelum miskin. Artinya bahwa kita harus
memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin untuk dunia akherat, bukan
sebaliknya, bermewah-mewah, bersenang-senang dan melakukan hal yang
sia-sia.
Maka
songsonglah tahun yang baru dengan semangat baru untuk beribadah
dijalan Allah karena hidup sungguh terlalu pendek jika hanya dipakai
senda gurau dan bermain-main. Usia sungguh terlalu berharga untuk
disia-siakan. wallahu`alam.
Sumber
:
1. suara muhammadiyah
Post a Comment
Post a Comment
Jangan lupa komentar