[ Oleh : Riza Rahman ]
Diceritakan dari buku tafsir milik Ibnu Katsir, seorangn sahabat Nabi SAW, yaitu Ibnu Abbas mengisahkan, suatu hari datang beberapa orang Quraisy kepada kaum Yahudi dan bertanya,”Apa yang dibawa Nabi Musa as kepada kalian [mukjizat]?”.
Mereka menjawab,”Tongkat serta tangan yang bersinar bagi yang melihat,” Lalu, mereka mendatangi kaum Nasrani dan bertanya,”Apa yang dibawa Nabi Isa as kepada kalian [mukjizat]?”
Mereka kemudian menjawab,”Ia mampu menyembuhkan kebutaan, penyakit kusta, dan menghidupkan orang mati.”
Lalu merekapun mendatangi Nabi Muhammad SAW dan berkata,”Mintakanlah kepada Tuhanmu supaya Ia mengubah Bukit Shafa menjadi emas.” Nabi Muhammad SAW lantas berdoa akan hal tersebut.
Maka, turun ayat yang berbunyi,”Sesungguhnya, pada penciptaan bumi dan langit serta pergantian siang dan malam terdapat tanda tanda [kekuasaan Allah] bagi para ulul albab.” [QS Ali Imram:190]
Apa maksud diturunkannya ayat ini? Siapa itu ulul albab? Memang, sebagai manusia terkadang kita hanya ingin sesuatu yang jelas, nyata dan praktis. Seperti, kafir quraisy yang meminta Nabi SAW supaya Allah mengubah bukit shafa menjadi bukit emas.
Namun, Allah memberikan kunci dalam memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya yang ada di dunia ini bagi manusia. Yaitu, dengan menjadi ulul albab, yaitu manusia berpikir yang menggunakan otak serta hatinya dalam memahami tanda kekuasaan-Nya.
Ada sebuah syair araba terkenal yang berbunyi,”apabila manusia memikirkan segala kelakuannya maka iaakan menyadari pelajran di dalamnya”.
Andai saja manusia menyempatkan waktunya untuk berpikir, memikirkan hakikat penciptaan dirinya, dunia seisinya, seprti yang sudah dicontohkan di atas, yaitu penciptaan langit dan bumi, betapa dahsyatnya penciptaan itu.
Orang yang mampu melakukan ini akan menjadikan semua penglihatan dan pancaindera lainnya sebagai hikmah dan pelajaran. Jadi, mari saudaraku, kita sempatkan waktu kosong atau saat kita diam untuk sejenak berpikir.
Karena inilah kunci yang dimaksud untuk memahami tanda-tanda kekuasaan Allah SWT selama di dunia dan merupakan pembeda antara kita para mukmin dan mereka para kaum kafir yang keras kepala dalam menerima bukti-bukti yang datang kepada mereka. Wallahu`alam.

sumber : suara muhammadiyah